Aug 21, 2008

Arti Penting Kemerdekaan

Pada peringatan HUT kemerdekaan RI ke 63 tahun saya berkesempatan hadir pada perayaan di desa Napan wilayah perbatasan Negara Timor Leste dengan Indonesia. Cukup mengesankan melihat antusias masyarakat yang hadir dalam upacara ini terutama tokoh-tokoh tua yang sangat besemangat . Saya ngobrol dengan beberapa tokoh yang pernah hidup dalam masa penjajahan dan ternyata mereka mengartikan kemerdekaan merupakan suatu pembebasan dari penjajah orang asing. Dan kalau kita lihat pada sejarah perjuangan kemerdekaan atau dari cerita-cerita pelaku sejarah ada satu kata yang memberi semangat perjuangan yaitu “ Merdeka atau Mati “, selogan ini kalau di pahami maknanya sangat dalam, kerena kemerdekaan diatas segalanya di muka bumi bahkan nyawa manusia tidak lebih berarti dari “kemerdekaan”. Terlalu bayak nyawa yang dikorbankan untuk sebuah kata “Merdeka”.
Setelah 63 tahun hidup di alam kemerdekaan apakah bangsa ini sudah benar-benar merdeka ? Kita memang sudah terlepas dari penjajahan secara fisik dari bangsa asing karena tidak ada lagi Expansi militer ke Indonesia, namun dalam banyak hal kebijakan luar nengeri kita merupakan suatu bentuk penjajahan baru yang terselubung dan tidak disadari.
Bahwa kemerdekaan seharusnya memberikan manusia hidup dalam suatu alam yang bebas dan semua hak asasi manusia terpenuhi.
Sejak bertahun-tahun kita mengartikan kemerdekaan sebatas terlepas dari penjajah sehingga kita menjadi lupa diri dan tidak peka terhadap bentuk-bentuk baru dari penjajahan. Masih banyak rakiat miskin yang tertindas oleh pengambil kebijakan publik, banyak anak-anak yang masih diperlakukan secara tidak merdeka oleh orang tua dan guru-guru di sekolah dan masih terlalu
banyak penindasan lain yang terjadi di bumi tercinta ini. Kalau perjuangan kemerdekaan dulu siap mengorbankan harta benda bahkan nyawa lalu apakah penghargaan generasi ini terhadap perjuangan mereka . Kita masih dengan sistim-sistim kuno yaitu kekerasan untuk menyelesaikan persoalan misalnya perselisihan antar Ethis dan agama, hal ini menggambarkan bahwa betapa kerdil jiwa generasi ini. Saya justru sepakat dengan Megawati Soekarno Putri kerena setiap melakukan pidato atau pertemuan lainnya selalu memulai dan mengakiri dengan kata ” merdeka,..merdeka...merdeka.” mungkin karena beliau berpendapat bahwa bangsa ini belum sempurna hidup dalam suatu alam kemerdekaan.