Sep 5, 2008

Apakah Kamu Cukup Kuat ...?

Suatu pertanyaan yang sangat menantang saat pertama kali saya pindah menempati Kamar kos yang sebelumnya di tempati sahabat saya, Dia di promosikan oleh Lembaga di tempat lain. Kamar dengan ukuran 3 m x 4 m cukuplah buat kenyamanan istirahat, disalah satu sudut kamar terpampang sebuah tulisan " Apakah Kamu Cukup Kuat ? " Ada kekuatan didalam kasih, dan Orang yang Mengasihi adalah orang yang kuat karena Ia bisa mengalahkan keinginan untuk mementingkan diri sendiri.

Walau tulisan ditempal pada sebuah kertas karton yang usang tetapi saya sangat tertarik dengan membacanya dan pajangan itu berhadapan dengan ranjang sehingga setiap saat mau tidur dan bangun selalu dilihat dan membaca tulisan tersebut.

Ketika tulisan ini direnungkan mungkin cukup berat buat orang-orang yang mempunyai sikap Ego yang tinggi dan saya sendiri merasakan pengaruh dari Makna tulisan ini cukup baik tak kala mengingatkan pada setiap pergaulan saya dalam interaksi dengan orang lain.

Mengapa kita harus menjadi orang yang kuat ?

Kebanyakan orang sering mengartikan bahwa Orang yang kuat adalah orang yang memegang kuat tujuan dan prinsip hidupnya. Sehingga Dia mampu melakukan apa saja demi tercapai tujuannya. Mereka biasanya terikat oleh filosofinya sendiri bahwa ia kuat dan kaku berada di atas pandangannya, ia merasa lebih unggul dari orang lain dan melebihi semua orang lain.

Pajangan Usang diatas telah menjelaskan lebih sempurna jauh dari pandangan klasik yang tergambar di atas, bahwa ternyata ada suatu kekuatan yang luar biasa di dalam " Kasih " hanya didalam Kasih keinginan untuk mementingkan diri dapat dikalahkan karena kelemahan manusia yang paling besar yaitu mengalahkan keinginan untuk mementingkan diri sendiri.

Aug 21, 2008

Arti Penting Kemerdekaan

Pada peringatan HUT kemerdekaan RI ke 63 tahun saya berkesempatan hadir pada perayaan di desa Napan wilayah perbatasan Negara Timor Leste dengan Indonesia. Cukup mengesankan melihat antusias masyarakat yang hadir dalam upacara ini terutama tokoh-tokoh tua yang sangat besemangat . Saya ngobrol dengan beberapa tokoh yang pernah hidup dalam masa penjajahan dan ternyata mereka mengartikan kemerdekaan merupakan suatu pembebasan dari penjajah orang asing. Dan kalau kita lihat pada sejarah perjuangan kemerdekaan atau dari cerita-cerita pelaku sejarah ada satu kata yang memberi semangat perjuangan yaitu “ Merdeka atau Mati “, selogan ini kalau di pahami maknanya sangat dalam, kerena kemerdekaan diatas segalanya di muka bumi bahkan nyawa manusia tidak lebih berarti dari “kemerdekaan”. Terlalu bayak nyawa yang dikorbankan untuk sebuah kata “Merdeka”.
Setelah 63 tahun hidup di alam kemerdekaan apakah bangsa ini sudah benar-benar merdeka ? Kita memang sudah terlepas dari penjajahan secara fisik dari bangsa asing karena tidak ada lagi Expansi militer ke Indonesia, namun dalam banyak hal kebijakan luar nengeri kita merupakan suatu bentuk penjajahan baru yang terselubung dan tidak disadari.
Bahwa kemerdekaan seharusnya memberikan manusia hidup dalam suatu alam yang bebas dan semua hak asasi manusia terpenuhi.
Sejak bertahun-tahun kita mengartikan kemerdekaan sebatas terlepas dari penjajah sehingga kita menjadi lupa diri dan tidak peka terhadap bentuk-bentuk baru dari penjajahan. Masih banyak rakiat miskin yang tertindas oleh pengambil kebijakan publik, banyak anak-anak yang masih diperlakukan secara tidak merdeka oleh orang tua dan guru-guru di sekolah dan masih terlalu
banyak penindasan lain yang terjadi di bumi tercinta ini. Kalau perjuangan kemerdekaan dulu siap mengorbankan harta benda bahkan nyawa lalu apakah penghargaan generasi ini terhadap perjuangan mereka . Kita masih dengan sistim-sistim kuno yaitu kekerasan untuk menyelesaikan persoalan misalnya perselisihan antar Ethis dan agama, hal ini menggambarkan bahwa betapa kerdil jiwa generasi ini. Saya justru sepakat dengan Megawati Soekarno Putri kerena setiap melakukan pidato atau pertemuan lainnya selalu memulai dan mengakiri dengan kata ” merdeka,..merdeka...merdeka.” mungkin karena beliau berpendapat bahwa bangsa ini belum sempurna hidup dalam suatu alam kemerdekaan.

Aug 5, 2008

Panorama Pulau Buaya

Suatu perjalanan yang sangat menyenangkan bila kita melintasi teluk dan tanjung di kawasan kepulauan pantar. Ada sebuah pulau yang sangat saya kagumi yaitu pulau yang oleh masyrakat setempat dinamakan "pulau buaya" nama ini mungkin karena bentuk pulaunya menyerupai seekor buaya yang sedang tidur.
Wadu.. ini pulau kalau di kelola untuk pariwisata bukan tidak mungkin suatu saat akan sangat menarik perhatian wisatawan asing.


Ujung Pulau seperti kepala buaya...


Pulau ini sebenarnya merupakan asset untuk pemerintahan Alor dan seharusnya sesegera mungkin untuk dikelola secara profesional.
Ya begitulah pandangan aku ... smoga berguna .









Feb 28, 2008

Perburuan Ikan Paus Di Lamalera-Lembata

Kecerian anak-anak Lamalera menyambut hasil Buruan,...





Lamalera merupakan sebuah desa di Pulau Lembata yang terletak di selatan dan berhadapan langsung dengan laut Sawu. Penduduk nya semua berprofesi sebagai Nelayan sehingga keahlian dalam Perburuan Ikan Paus da jadi suatu hal yang harus dimiliki oleh purta-putra Lamalera.
Perburuan.....ini sudah berlangsung sejak tempo doloe yang dilakukan secara gotong royong dan menggunakan alat-alat tradisional. Sudah beberapa kali pledang atau perahu mereka dibawah atau ditarik oleh Ikan ini memasuki perairan Australia dan hampir menewaskan para nelayan, beruntung ada kapal patroli negara Australia menyelamatkan mereka.




Untuk mengetahui bagaimana cara perburuan ini bisa dilihat langgsung ke Lamalera, Foto Ikan Paus



Yang menjadi pertanyaan dan mengusik perasaan saya yaitu mengapa populasi Ikan Paus ga ada habisnya, atau memang disana tempat berkembang biaknya ikan-ikan itu. Menurut beberapa informasi yang diperoleh bahwa dilaut sawu merupakan jalur atau lintasan perpindahan ikan raksasa itu dari kutup utara ke selatan atau sebaliknya...hanya saja belum ada yang memastikan teori ini. Hematnya ini adalah suatu keajaiban alam dan kita patut bersyukur, terutama untuk anak-anak Lembata yang sudah pernah merasakan lesatnya daging ikan paus termasuk saya he he ... Perlu di ingat bahwa sudah banyak putra Lamalera yang menjadi orang-orang terkenal disemua bidang ilmu, karena ternyata daging ikan Paus (Koteklema) mempunyai kandungan protein yang tinggi sehingga berpengaruh kepada kecerdasan.
Kawan terlalu berat untuk di tarik sendiri....

Thanks,.. buanget untuk gambarnya.-


Feb 24, 2008

Mungkinkah Porong Sidoarjo muncul di Napan ?

Daerah disekitar semburan lumpur Napan terlihat tandus dan kering akan tetapi mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua.
Yang terlihat ini adalah salah satu Kawah tempat keluarnya Lumpur. Masih ada beberapa mulut tempat semburan dan cendrung berpinda-pinda disekitar tempat itu.
Sebenarnya kalau di sentu dengan tangan terasa hangat.
Kalau menurut warga setempat tidak berbahaya karena mereka selalu membuat upacara sesajian di tempat ini, jika sudah mulai aktif.
Pertanyaan tentang fenomena alam ini selalu mengusik perasaan saya.
Mungkin belum sekarang porong sidoarjo muncul di Napan tetapi siapa yang menjamin bahwa hal ini bakal tidak terjadi di masa yang akan datang. Harapannya kepada Pemerintah agar buatlah penelitian tentang hal ini secara ilmia lebih dini dan intensif.

Lumpur Panas Napan



Napan adalah sebuah desa di pulau Timor, tepatnya kabupaten TTU dan berbatas langgung dengan negara Timor Leste (Oekusi).
Konon kabarnya lumpur ini sudah sejak tahun 70 an, dan tidak berbahaya akan tetapi akhir-akhir ini mengeluarkan semburan lupur yang cukup banyak. Saya dan rekan-rekan sudah kelokasi dan menyaksikan semburan tersebut walaupun kadang-kadang hal itu terjadi. Oleh masyarakat setempat lokasi ini dianggap kramat sehigga mereka menolak untuk diwawancarai di lokasi itu.
Vidio ini diambil saat kunjungan perdana kelokasi,

Sudah banyak wartawan media elektronik yang mengikuti perkembangan aktifitas lumpur ini dan sudah dipublikasikan oleh Metro TV. Kesan yang ditangkap tentang berita ini seakan sangat membahayakan penduduk setempat sehingga kami mengunjungi untuk membuktikan hal tersebut, ternyata sudah sejak lama dan tidak menakutkan warga Napan dan sekitarnya. Akan tetapi terlepas dari apakah berbahaya atau tidak, seharusnya ada penelitian yang lebih intensif tentang hal ini.